Kamis, 23 Oktober 2014

JAM’IYYAH AHLITH THARIQAH AL MU’TABARAH AN NAHDLYYAH (JATMAN)


JAM’IYYAH AHLITH THARIQAH AL MU’TABARAH AN NAHDLYYAH
Profil
Organisasi keagamaan ini bernama Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabarah An Nahdliyyah yang merupakan satu-satunya wadah bagi para pengamal ajaran Thoriqoh yang menjadi badan Otonom Jam’iyah Nahdlatul Ulama.
Adalah Jam’iyyah Diniyyah yang berazaskan Islam Ala Ahlussunah wal Jama’ah dengan menganut salah satu dari madzhab 4 : Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali dalam bidang fiqih; menganut ajaran Al Asy’ariyah dan Al Maturidiyah dalam bidang aqidah dan menganut faham Al Khusyairi, Hasan Al Basri, Juned Al Baghdadi dan Al Ghazali dan sesamanya dalam bidang Tasawuf/Thoriqoh
Didirikan pada tanggal 20 Robi’ul Awwal 1377 H. bertepatan tanggal 10 Oktober 1957 M. di Ponpes Tegalrejo Magelang Jawa Tengah, disahkan oleh Muktamar NAHDLATUL ULAMA XXVI di Semarang bulan Rajab 1399 H. bertepatan bulan Juni 1979 M.
Tokoh Pendiri
1. KH. Abdul Wahab Hasbullah
2. KH. Bisri Syamsuri
3. KH. Dr. Idham Cholid
4. KH. Masykur
5. KH. Muslih
Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabarah An Nahdliyyah berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia
SIFAT
Universal artinya : Thoriqoh memiliki sifat yang mendunia melampui batas-batas wilayah dan negara karena tiap-tiap aliran Thoriqoh walaupun diamalkan oleh tiap-tiap warga negara tetapi secara sanad masing-masing masih berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Sifat menyeluruh artinya pelaksanaan ajaran Thoriqoh sekaligus meliputi pelaksanaan Al Aqidah Al Syariah Al Muamalah dan Al Akhlaq yang bertujuan untuk Wushul Ila Allah.
Tertib dan terbimbing setiap pengamal Thoriqoh harus didasarkan kepada kitab-kitab yang muktabar dengan bimbingan para Mursyid.
Al Wushul Ila Allah, Thoriqoh adalah tidak semata-mata bentuk amalan bacaan atau dzikir untuk mencari pahala tetapi Thoriqoh bertujuan membentuk manusia seutuhnya, lahiriyah bathiniyah, yang bisa mengembangkan dan merasa didengar dan dilihat oleh Allah, atas dirinya sehingga dapat memiliki beberapa sifat Al Hauf, Ar Raja’, As Shidiq, Al Mahabbah, Al Wara’, Az Zuhud, As Syukur As Shabar, Al Khaya’ dan Al Khusyu’. Semuanya itu merupakan bagian dari syarat dalam mencapai mardhotillah.
Amanah; Fathonah; Shidik dan Tabligh, sebagai cahaya pancaran dari baginda nabi yang seharusnya mewarnai setiap anggota Thoriqoh, sehingga dari sifat-sifat tersebut dapat melahirkan sifat handarbeni dan menghargai segala pemberian hak individu dari lingkup yang kecil sampai yang besar baik yang diberikan oleh Allah SWT maupun pemberian oleh sebab manusia.
TUJUAN ORGANISASI
Mengusahakan berlakunya syari’at Islam dhohir batin dengan berhaluan ahlussunah wal-jamaah yang berpegang dari salah satu madzhab empat.
Mempergiat dan meningkatkan amal sholeh dhohir dan batin menurut ajaran Ulama’ Sholihin dengan Bai’ah Shohihah.
mengadakan dan menyelenggarkan pengajian khushushi / tawaj-juhan (majaalasatudzdzikri) dan nasril ulumunnafi’ah.
STRUKTUR ORGANISASI
Di tingkat pusat dinamakan Idaroh Aliyyah Jam’iyyah Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah.
Di tingkat propinsi dinamakan Idaroh Wustha Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah.
di tingkat kabupaten/ kodya dinamakan Idaroh Syu’biyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahsliyyah
Di tingkat kecamatan dinamakan Idaroh Ghusniyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah.
Di tingkat desa dinamakan Idaroh Sa’afiyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah.
HUBUNGAN KERJA SAMA
Hubungan silaturrahim untuk memperkuat tali persaudaraan antar Mursyid (Muqaddam) Khalifah, Badal dan Muridin Muridah.
Mengadakan pertemuan dan musyawarah kerja antar Idaroh dan para Kholifah.
KEGIATAN POKOK
Menyiarkan dan mempergiat ajaran Islam terutama mu’taqot islam menurut faham ahlussunah wal-jama’ah (al asy’ariyyah wal ma’turidiyyah) dengan bijaksana.
Mengembangkan ma’rifat billah, dan mentarbiyyah (mendidik) tercapainya akhlaqul karimah kepada umat.
Mempererat dan memperkuat hubungan serta persatuan para Guru Mursyid, Khalifah, dan Muridin Muridat.
Mengusahakan tercapainya asy syariatul ghorro’ wath-thariqatil baidlo’ yakni syariat islam dan thariqah muttasil sanaduha bir-rosulillahi SAW.
Meningkatkan amar ma’ruf nahi munkar kepada ummat dengan cara hikmah dan mau’idhoh hasanah.
Mengadakan bai’atan, sewelasan, pengajian triwulan, pengajian bulanan, pengajian rutin mingguan, pengajian rutin harian.
Mengadakan haul akbar / manaqib qubra satu tahun tiga kali, tempatnya berpindah-pindah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar