Kamis, 23 Oktober 2014

Tentang Berjalan dalam Jalur ini



Apakah di balik cerita Rasulullah, ‘Sebagian dari iman adalah memindahkan apa-apa yang membahayakan dari Jalan?’ Yang Beliau maksud dengan ‘yang membahayakan’ itu adalah ego, dan yang Beliau maksud dengan ‘Jalan’ adalah Jalan Menuju Allah, sebagai mana Dia berfirman kepada Bayazid al-Bistami, Tinggalkan egomu dan datanglah pada Kami.’

Suatu ketika beliau ditanya, “Apa yang dimaksud dengan Berjalan dalam Jalur?” Beliau berkata, Detailnya dalam pengetahuan spiritual.” Mereka bertanya, “Apakah detail dalam pengetahuan spiritual itu?” Beliau menjawab, Orang yang mengetahui dan menerima apa yang dia ketahui akan diangkat dari keadaan bukti nyata kepada keadaan pengelihatan. Barang siapa yang meminta untuk berada di Jalan Allah maka dia telah meminta jalan penderitaan. Diriwayatkan oleh Rasulullah, ‘Barang siapa yang mencintaiku maka aku akan membebaninya.’ Seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Nabi, ku mencintaimu,’ dan Nabi berkata, ‘Maka bersiaplah untuk menjadi miskin.’ Lain waktu orang lain lagi datang kepada Rasulullah dan berkata,Ya Rasulullah , Aku mencintai Allah, dan Rasulullah berkata, ‘Maka siapkanlah dirimu untuk penderitaan.’

Beliau membaca sebuah ayat, Setiap orang mendambakan kebaikan,Namun tak seorang pun telah meraih kenaikan, Melainkan dengan mencintai Sang Pencipta kebaikan.Beliau berkata, “Barang siapa yang mencintai dirinya sendiri, harus menyangkal dirinya, dan barang siapa yang menginginkan yang lain selain dirinya sendiri, sesungguhnya yang diinginkannya hanyalah dirinya sendiri.”

-Syeh Maulana Bahauddin Naqsyabandy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar